BERGERAKLAH, TULANG-TULANG PERKASA!


BERGERAKLAH, TULANG-TULANG PERKASA!

 

“Allah dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban….” (Al-Qur’an surat Ar Rum : 54)

 

Betapa siklus yang di ciptakan Allah itu berjalan sempurna dalam diri kita. Periode kekuatan itu kini datang menghampiri kita, memberikan potensi dahsyat yang dibatasi waktu. Kalau tak cerdas mengelolanya menjadi gerak produktif, tentu kita takkan merasakan nikmatnya kelincahan usia muda. Kita tetap akan menjadi bayi lemah yang akan langsung pikun dan beruban, tanpa pernah bisa merasakan dan mensyukuri nikmatnya kekuatan.

 

Ya, kekuatan memang tersembunyi. Hanya gerak yang mampu menunjukkan eksistensi kekuatan itu. Tapi apa makna gerak bagi masing-masing kita?

 

Gerak itulah tanda kehidupan. Yang mati itu tidak bergerak, dan shalat tanpa gerak pun bernama shalat jenazah. Dengan gerak pula ikan laut terselamatkan dari resapan kadar garam yang tinggi. Lebih jauh, hanya gerak yang bisa menyelamatkan air dari pembusukan, genangan menjijikan, dan menyakit bersarang.

 

Pergerakan dalam bahasa Arab disebut harakat, yang bagi orang Indonesia menjadi penting untuk bisa membuat huruf-huruf Hijaiyyah terbaca dan terdengar. Har(a)kat pun kemudian berarti kehormatan diri, berdampingan dengan kata martabat dan derajat. Jadi kalau ingin terdengar dan terhormat di mata Allah, Rasul-Nya dan Orang Beriman, jangan pernah diam berpangku tangan!

 

“…Beramallah, maka Allah akan melihat karya kalian, juga RasulNya dan Orang-orang beriman…” (Al Qur’an surat At Taubah : 105)

 

Siapa yang tak menyibukkan diri dengan aktivitas surgawi, syaithan yang akan menyibukkannya dengan aktivitas nerakawi. Pemuda yang panjang angan, mengisi usia dengan berfoya, menjadi budak syahwat yang tak pernah terputuskan.., apa yang bisa ia harapkan selain neraka?

 

Karunia potensi fisik, akal, dan ruh itu terlalu berharga untuk disiakan dalam kekufuran atas nikmat. Anda pernah mencoba berkuda, berenang, melempar atau memanah sebagaimana dituntunkan Rasulullah? Cobalah sekali-kali. Iringi dengan membaca, hafalan, diskusi, menulis, atau latihan orasi. Dan lengkaplah ketika puasa, tilawah, tahajjud, dan dhuha menjadi hiasan hidup. Jadilah remaja dengan hidup prestatif. Allahu Akbar!

 

Selalu ada rasa berat untuk memulai. Mungkin ada satu kata kunci untuk membantu anda memacu gerak diri: kompetisi. Pilihlah sebaik-baik teman dalam ungkapan Rasulullah bagai penjual parfum haruman. Kemudian bersainglah dengannya…, bersainglah untuk menjadi yang paling wangi.

 

“…Indah mereka sedang menyusuli aku. Dan aku bersegera kepadaMu Ya Rabbi, agar Engkau ridha (kepadaku).” (Al-Qur’an Surat Thaha:84)

 

Bumi Allah dibukakan luas bagi kita para remaja, untuk belajar dan berkarya. Kadang-kadang akan kita temukan bahwa bentuk organisasi membantu komunitasnya untuk selangkah lebih maju dalam wawasan kehidupan. Jadi apa yang anda tunggu? Dunia menanti kiprah anda wahai remaja muslim sejati. Tengoklah adik-adik kecilmu di Palestina menggenggam batu di hadapan Heli Apache dan Tank Serbu. Naiklah ke ufuk tinggi, untuk menatap dunia dengan kejernihan bashirah muslim sejati…

*********

Bukanlah disebut pemuda

Ia yang berkata inilah ayahku

Tetapi adalah pemuda

Ia yang berkata, ini diriku

(‘Ali ibn Abu Thalib, Radhiyallahu  ‘Anhu)

 

dalam buku “NIKMATNYA PACARAN SETELAH PERNIKAHAN”

USTADZ SALIM A FILLAH.

Tinggalkan komentar